Senin, 31 Agustus 2009

"Mukjizat Ilmiah Al-quran"


Kitab Suci Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., sebagai mukjizat. Kemukjizatan Alquran dapat dilihat dari berbagai segi, salah sat­unya kemukjizatan dari segi ilmiah atau mukjizat ilmiah. Mukjizat (ijaz) berasal dari kata a,jaza yang berarti tidak mampu. Mukjizat merupakan masdar (kata benda abstrak), artinya berbeda dan mengungguli. Sementara mukjizat dalam istilah ulama "suatu hal yang luar biasa disertai tan­tangan dan tak dapat ditandingi". Mukjizat ilmiah Alquran isyarat atau informasi dari Alquran tentang ilmu pengetahuan. Misalnya pergerakan gunung-gunung.

  1. "dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."(Q.S. An-Naml: 88)
  2. "dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa." (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 47)

Ketika Allah swt. mengakhiri kenabian dengan diutus­nya Nabi Muhammad saw., Allah menjamin untuk menjaga agamanya dan menguatkan dengan bukti terbesar yang se­lalu ada di antara manusia sampai hari kiamat, yakni Kitab Suci Alquran. Allah berfirman :

"Jika mereka yang kamu seru tidak menerima seruanmu, (katakanlah olehmu), ke­tahuilah sesungguhnya Alquran itu diturunkan dengan ilmu Allah." (Q.S. Huud :14). Karena betapa pentingnya pembahasan mukjizat ilmiah dalam menguatkan iman kaum Muslimin, Dr. Abdul Majid bin Aziz Az-Zindani berpendapat, "Melakukan kajian mukjizat ilmiah terhadap Alquran dan juga sunah hukumnya fardhu-kifayah yang utama."

Ramadhan, Kelahiran Agama Islam


Sejak turunnya perintah puasa Ramadan di bulan Saban 2 Hijrah, kaum Muslimin pada zaman Rasu­lullah saw., sangat menghormati Ramadan selain bulan Zulhijah atau bulan Haji yang sebelumnya sangat di­hormati dan dimuliakan. Apa yang menjadi keistimewaan bulan Ramadan dalam hubungannya dengan ibadah pua­sa? Apakah Ramadan menjadi bulan mulia karena diwajib­kan puasa atau sebaliknya Allah swt. mewajibkan puasa di bulan Ramadan karena Ramadan merupakan bulan mulia? Umumnya kita menghormati bulan Ramadan karena merupakan bulan beribadah puasa. Padahal, ada yang sa­ngat penting untuk kita peringati dan hayati, Ramadan se­bagai bulan kelahiran agama atau din Islam. Momentum sejarah kelahiran Islam ditandai turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad saw.

Menurut riwayat turunnya wahyu pertama (Q.S. al Alaq:ayat 1-5 ) terjadi di bulan Ramadan hari ke-17 tahun 13, sebelum Hijrah bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M pada malam Senin (menurut Muhamad Ibnu Sa'd). Usia nabi saat itu 40 tahun 6 bulan, usia yang me­nunjukkan kedewasaan pandangan berpikir dan kebijakan. Ketika itu nabi sedang khusyuk bertafakur di Gua Hira (± 5 km utara Mekah), tiba-tiba melihat malaikat Jibril dan me­nyuruhnya membaca wahyu pertama itu, padahal Muham­mad seorang ummi, tidak dapat membaca. Nama atau kata Islam tidak punya hubungan dengan orang tertentu atau golongan manusia atau nama negeri. lni yang membedakan nama Islam dengan penamaan aga­ma lain, yang disandarkan kepada nama pembawanya atau nama tempat lahirnya agama itu. Nama Islam langsung di­berikan Allah swt,

"Sesungguhnya agama (din) di sisi Al­lah hanyalah Islam." (Q.S. Ali Imran:19). Oleh karena itu, orang Barat yang biasa menyebut agama Islam dengan se­butan Mohammedanism atau Mohammedan, secara prin­sipil salah besar karena agama Islam bukan ajaran yang di­buat oleh Muhammad saw. Setelah turunnya wahyu pertama, surat Adh- Dhuha me­rupakan wahyu kedua yang diturunkan (Ibnu Hisyam as Syirah an-Nabawiyyah hlm. 242). Wahyu turun selama 22 tahun lebih kepada Nabi Muhammad saw. sampai wahyu terakhir, bagian ke-3 dari surat Al Maidah ayat 3, ketika na­bi wukuf diArafah pada Haji Wada 9 Zulhijah 10 H atau 6 Maret 632M. Turunnya wahyu pertama di malam sangat bersejarah di bulan Ramadan menunjukkan betapa monumentalnya bu­lan Ramadan. Oleh karena itu, Allah swt. Mewajibkan berpuasa di bulan Ramadan karena di bulan itu Allah swt. te­lah menurunkan atau melahirkan agama baru, Islam. Aga­ma yang diridoi- Nya yang sempurna untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman.(Agustus, 2009)