Kitab Suci Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., sebagai mukjizat. Kemukjizatan Alquran dapat dilihat dari berbagai segi, salah satunya kemukjizatan dari segi ilmiah atau mukjizat ilmiah. Mukjizat (ijaz) berasal dari kata a,jaza yang berarti tidak mampu. Mukjizat merupakan masdar (kata benda abstrak), artinya berbeda dan mengungguli. Sementara mukjizat dalam istilah ulama "suatu hal yang luar biasa disertai tantangan dan tak dapat ditandingi". Mukjizat ilmiah Alquran isyarat atau informasi dari Alquran tentang ilmu pengetahuan. Misalnya pergerakan gunung-gunung.
Ketika Allah swt. mengakhiri kenabian dengan diutusnya Nabi Muhammad saw., Allah menjamin untuk menjaga agamanya dan menguatkan dengan bukti terbesar yang selalu ada di antara manusia sampai hari kiamat, yakni Kitab Suci Alquran. Allah berfirman :
"Jika mereka yang kamu seru tidak menerima seruanmu, (katakanlah olehmu), ketahuilah sesungguhnya Alquran itu diturunkan dengan ilmu Allah." (Q.S. Huud :14). Karena betapa pentingnya pembahasan mukjizat ilmiah dalam menguatkan iman kaum Muslimin, Dr. Abdul Majid bin Aziz Az-Zindani berpendapat, "Melakukan kajian mukjizat ilmiah terhadap Alquran dan juga sunah hukumnya fardhu-kifayah yang utama."
- "dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."(Q.S. An-Naml: 88)
- "dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa." (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 47)
Ketika Allah swt. mengakhiri kenabian dengan diutusnya Nabi Muhammad saw., Allah menjamin untuk menjaga agamanya dan menguatkan dengan bukti terbesar yang selalu ada di antara manusia sampai hari kiamat, yakni Kitab Suci Alquran. Allah berfirman :
"Jika mereka yang kamu seru tidak menerima seruanmu, (katakanlah olehmu), ketahuilah sesungguhnya Alquran itu diturunkan dengan ilmu Allah." (Q.S. Huud :14). Karena betapa pentingnya pembahasan mukjizat ilmiah dalam menguatkan iman kaum Muslimin, Dr. Abdul Majid bin Aziz Az-Zindani berpendapat, "Melakukan kajian mukjizat ilmiah terhadap Alquran dan juga sunah hukumnya fardhu-kifayah yang utama."